Program ini merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Tujuan dari program ini untuk menurunkan angka penyakit, menurunkan beban biaya pelayanan kesehatan , meningkatkan produktivitas penduduk, dan menekan beban finansial masyarakat
Program Germas
Program Germas berfokus pada tiga kegiatan yaitu melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit dalam sehari, makan buah dan sayur setiap hari, dan memeriksakan kesehatan secara rutin. Ini bukan hal baru, karena kegiatan-kegiatan yang diusung dalam program ini telah lama kita dengar dari berbagai kampanye kesehatan. Jika diibaratkan sebuah produk, maka program ini memiliki kemasan baru dengan penyesuaian komposisi yang lebih menjual. Masyarakat saat ini sudah mulai sadar akan pentingnya upaya preventif (pencegahan) dibanding kuratif (pengobatan). Hal ini mugkin dipicu oleh meningkatnya angka penyakit menular maupun tak menular di masyarakat.
Seiring dengan meningkatnya mobilitas dan gaya hidup, maka kemunculan berbagai penyakit pun meningkat drastis, sehingga mau tak mau pengeluaran untuk biaya pengobatan pun tak terelakkan, meskipun saat ini pemerintah telah banyak membantu melalui BPJS. Cost effect diyakini menjadi satu alasan masyarakat untuk mulai sadar akan pentingnya kesehatan. Program Germas yang berfokus pada upaya preventif dinilai sangat tepat dalam menjawab kebutuhan masyarakat untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan hidup. Tapi yang menjadi permasalahan adalah bagaimana mempertahankan program ini dapat terus berlangsung secara konsisten, tidak menghilang begitu saja dan akhirnya terlupakan.
Konsep desa role model ini dapat diterapkan dengan memberdayakan sumber daya yang tersedia, tentunya dilakukan dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah setempat. Satu contoh yang dapat dipertimbangkan adalah model Desa Botani, di mana di sebuah desa terdapat lahan bagi warganya untuk menanam sayur, buah-buahan, dan tanaman obat keluarga. Kegiatan dari warga dan untuk warga, difasilitasi oleh pemerintah daerah yang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, maupun lembaga non pemerintah. Warga mendapatkan pembinaan mulai dari tahap penyiapan lahan hingga pemanenan, di mana setiap kebutuhan operasional diatur sendiri oleh aparatur desa bersama masyarakat.