
Desa Anjatan Utara Atasi Masalah Sampah Berkat Terapkan Inovasi Teknologi Tempat Sampah
Pemerintah Desa Anjatan Utara,
Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat berinovasi menciptakan
Tempat Pembuangan Akhir Sampah Terpadu yang unik dan multimanfaat. Selain
tempat pembakaran sampah, hasil dari sisa pembakaran sampah yang berbentuk
cairannya bisa digunakan untuk pengusir hama tanaman.
Inovasi ini muncul dari refleksi
pemerintah desa atas pemasalahan sampah yang semakin rumit. Warga Desa Anjatan
Utara, khususnya di beberapa blok, sering komplain perihal masalah sampah.
Bahkan, urusan sampah sering menimbulkan polemik baru pada lingkungan, mulai
dari bau tidak sedap, menularkan penyakit, dan menyebabkan banjir.
Pemerintah Desa Anjatan Utara
bekerja keras untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan itu. Akhirnya
muncul gagasan untuk menerapkan inovasi teknologi di bidang tempat pembuangan
akhir sampah terpadu. Penerapan inovasi tersebut diharapakn mampu mengurangi
masalah-masalah di masyarakat yang ditimbulkan oleh sampah.
Pemerintah Desa Anjatan Utara
menciptakan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Terpadu yang unik dan multimanfaat.
Selain tempat pembakaran sampah, hasil dari sisa pembakaran sampah yang
berbentuk cairannya bisa digunakan untuk pengusir hama tanaman.
Cairan itu bernama Ter, ada tiga
mutu Ter dari tiga tahapan, yaitu:
- Ter mutu tiga (3). Cairannya keluar
melalui lubang pertama yang terletak pada pipa bagian atas, nah yang ini
berfungsi sebagai obat organik pembasmi hama tanaman seperti wereng dan
ulat (hama berkaki empat atau lebih).
- Ter mutu dua (2). Untuk Ter yang ke dua
keluar melalui lubang yang sudah ada penyulingannya. Fungsi dari Cairan
Ter tahap ke dua ini bisa sebagai bahan pengawet kayu.
- Ter mutu satu (1). Nah Ter mutu satu ini
adalah hasil penyulingan lanjutan dari Ter mutu dua tadi, yang disuling
kembali sehingga hasilnya menjadi lebih baik. Untuk Ter mutu satu ini
fungsinya sebagai pengawet ikan dan jika dijual bisa mencapai harga Rp
225.000,-/liter.
Selain menghasilkan cairan Ter
yang mempunyai banyak manfaat tadi, limbah arang dan debu dari hasil pembakaran
sampah terpadu ini bisa berfungsi sebagai bahan pembuatan batako dan briket.
Dalam pembuatan teknologi tempat
sampah ini, pihak desa memberdayakan pemuda setempat, khususnya pemuda desa
yang baru lulus sekolah tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Mereka
mempunyai keahlian mengelas dan lain sebagainya.
Ada pepatah, sekali dayung
dua-tiga pulau terlampaui. Begitupun inovasi pembuatan tempat sampah ini,
selain mampu menyelesaikan masalah sampah, sekaligus menjadi proses
pemberdayaan masyaeditrakat.
Saat ini tempat sampah ini baru
dibangun di satu titik, yaitu lingkungan Kantor Desa Anjatan Utara. Rencananya
nanti setiap blok akan dibangun tempat sampah terpadu yang serupa agar
penanganan sampah semakin terpadu dan multimanfaat.